Evaluasi Lonjakan Penumpang dan Tiket Palsu Warnai Arus Mudik di Pelabuhan Kumai, Upaya Peningkatan Fasilitas Terus Dilakukan

Bagikan:

Kotawaringin Barat, JejakNusantara.net | – evaluasi aktivitas arus mudik di Pelabuhan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), meningkat signifikan pada musim Lebaran tahun 2025.

Berdasarkan catatan instansi Dinas Perhubungan, lonjakan penumpang mencapai lebih dari 33% dibandingkan tahun 2024. Meskipun demikian, proses pengangkutan penumpang secara umum berjalan lancar dan aman.(21-5-2025).

Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kobar bersama instansi lainnya seperti KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan) turut menjaga ketertiban selama dua minggu masa angkutan Lebaran.

“Selama masa penjagaan, tidak ditemukan tindakan perusakan baik di area dekat kantor KSOP hingga ruang tunggu,” ujar Daniel.p.manurung,s.ip perwakilan Dishub.

Namun, persoalan tiket palsu sempat mencuat ke permukaan. Meskipun pihak Dishub melalui Bapak Daniel menyatakan tidak ada tiket palsu karena sistem penjualan telah dilakukan secara online, pihak KSOP menyebutkan kasus tersebut sedang dalam proses hukum dan telah ditangani oleh kejaksaan.

Sebelumnya, sejumlah calon penumpang mengaku tertipu saat membeli tiket, sehingga terjadi demonstrasi pada malam hari karena kehabisan tiket resmi.

Kondisi ini diperparah dengan belum beroperasinya pelabuhan Roro dari Kendal akibat pengerukan, sehingga menyebabkan lonjakan permintaan di Pelabuhan Kumai.

Meski sempat terjadi kepanikan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kobar merespons cepat dengan menambah satu unit kapal bantuan. “Syukurlah, penumpang yang menunggu hingga malam tetap bisa diberangkatkan,” ungkap daniel perwakilan Dishub.

Terkait akses dan distribusi logistik, truk-truk besar (truk puso) yang datang dari Jawa menuju kawasan bongkar muat di Abon Muda, Kumai, masih harus melewati jalan sempit yang rawan rusak.

Dishub Kobar menyebut bahwa saat ini tidak ada pelanggaran jam operasional bongkar muat, mengacu pada Surat Edaran Bupati yang melarang aktivitas truk puso masuk Pangkalan Bun antara pukul 05.00–21.00 WIB.

Pemerintah setempat juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dishub Provinsi untuk meningkatkan kualitas jalan di wilayah tersebut.

“Kami sudah mengajukan permohonan peningkatan dan perbaikan jalan, termasuk tambal sulam saat masa Lebaran kemarin,” kata sumber dari Dishub.

Meski kapal tidak bersandar setiap hari, peningkatan jalan menuju area bongkar muat tetap menjadi prioritas, mengingat potensi kerusakan pada infrastruktur serta risiko kecelakaan, seperti patahnya as truk akibat jalan rusak.

Pemerintah berharap peningkatan jalan dan penyediaan jalur alternatif dapat segera direalisasikan demi kelancaran arus barang dan penumpang.

“Kami harap ke depan ajuan kami segera terealisasi demi kenyamanan dan keselamatan semua pihak,” pungkasnya.(Mr TS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page