Pati, JejakNusantara.net | Puluhan petani Pundenrejo yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (Germapun) geruduk kantor Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati pada, Senin (2/5/25).
Mereka menuntut aksi premanisme segera diusut tuntas.
Belum tuntasnya aksi premanisme yang sempat ramai di media sosial waktu lalu, empat rumah warga Pundenrejo rusak karena rumah warga dibongkar paksa oleh pukuhan orang yang diduga dilakukan oleh pegawai PT LPI.
Sarmin, Ketua Germapun mengatakan; kedatangan warga Pundenrejo untuk menuntut kepada Polresta Pati agar memberantas premanisme dari Bumi Mina Tani.
“Ada empat rumah yang dirusak oleh para preman, jadi mereka harus ditangkap secepatnya dan di adili seadil-adilnya,” tutur Sarmin.
Dirinya menerangkan, saat ini sudah tidak ada teror dari para preman, tapi ada kekhawatiran dari warga jika dibiarkan hal tersebut akan terulang kembali.
“Warga yang rumahnya dirusak sudah tidak punya tempat tinggal, dan warga juga masih ketakutan, jadi kami minta Polisi bisa tegas mengusut permasalahan ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi menyatakan laporan dari kedua belah pihak antara warga dan PT LPI sudah disampaikan ke Polresta Pati. Namun, pihaknya masih mempelajari dahulu, karena selama ini aduan itu masuk ke ranah pidana maka prosesnya akan terus berjalan.
“Selama ini aduan itu masuk ranah pidana, maka prosesnya tetap berjalan, kecuali ke depan ada mediasi dan titik temu, atau keduanya bisa saling mencabut laporan,” jelasnya.
Saat ditanya soal Restorative Justice (RJ), AKBP Jaka Wahyudi mengaku ada peluang. Baik itu dari warga Pundenrejo maupun pihak PT LPI.
“Restorative Justice itu ada peluang, ketika ada mediasi di antara kedua belah pihak, dan kita pun berupaya agar bisa dilakukan Restorative Justice (RJ), supaya kasus ini tidak berlarut-laut.” paparnya. (Bang_Bro)
