Kebijakan Baru PT Pelni hindari calo Membeli tiket online lewat website dan aplikasi

Bagikan:

Pangkalan Bun, 24 Maret 2025 – Kebijakan baru yang diterapkan oleh PT Pelni dalam sistem pembelian tiket kapal membuat banyak masyarakat kebingungan dan diduga berdampak pada para calo tiket.

Sejumlah warga yang ingin membeli tiket mudik Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah mengaku kesulitan mendapatkan tiket KM Lawit tujuan Semarang.

Salah satu calon penumpang, yang ingin disebut sebagai “Paijo,” mengungkapkan bahwa dirinya mengalami kesulitan membeli tiket kapal. “Saya sudah datang ke kantor PT Pelni, tetapi diberitahu bahwa harus membeli tiket melalui aplikasi Pelni Mobile. Saat saya cek, kursi masih tersedia, tetapi tidak bisa dibooking,” ujarnya.

Karena kesulitan ini, Paijo mencoba mencari tiket melalui agen travel. Namun, ia justru menemukan kejanggalan saat berbicara dengan salah satu agen tiket yang menyatakan kekecewaannya terhadap kebijakan PT Pelni saat ini.

“Saya sudah mencoba berkali-kali sesuai informasi yang diberikan, tetapi tetap sulit mendapatkan tiket,” kata agen tersebut.

Ia juga menunjukkan bukti percakapan dengan pihak PT Pelni yang menyebutkan bahwa tiket untuk tanggal 26 dan 29 Maret telah habis, tetapi akan kembali dibuka pukul 10.00.

Ketika dikonfirmasi, agen itu membenarkan bahwa tiket memang bisa dibeli pada waktu tersebut dan pihaknya berhasil mendapatkan 20 tiket. Namun, ia berharap sistem pembelian tiket bisa dibuka secara terus-menerus tanpa adanya pembatasan waktu tertentu.

Klarifikasi dari Kepala Cabang PT Pelni Menanggapi hal ini, Kepala Cabang PT Pelni Pangkalan Bun, Suwadi, memberikan penjelasan melalui wawancara via telepon. Ia menyatakan bahwa video yang beredar mengenai seseorang yang memiliki banyak tiket tidak bisa dipastikan kebenarannya.

“Nama yang disebut dalam video, misalnya Jun, itu adalah nama umum di Pangkalan Bun dan Sampit. Kami tidak bisa memastikan dari mana tiket-tiket tersebut diperoleh, karena sistem kami hanya memberikan kode e-booking sesuai dengan identitas pemesan,” jelasnya.

Terkait sistem pembelian tiket online yang sering menunjukkan ketersediaan kursi tetapi sulit dibooking, Suwadi menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh sistem yang dinamis.

“Kadang-kadang ada pembatalan atau penambahan kursi mendekati hari keberangkatan. Tiket yang muncul di aplikasi bisa langsung habis karena banyak yang berebut secara online. Mereka yang memiliki sistem lebih cepat dan segera melakukan pembayaran akan mendapatkan tiket,” tambahnya.

Dengan sistem ini, PT Pelni berharap dapat menciptakan transparansi dalam pembelian tiket dan mengurangi praktik percaloan. Meskipun demikian, masyarakat tetap mengharapkan perbaikan dalam layanan agar pembelian tiket lebih mudah dan tidak menimbulkan kebingungan.(Teguh – Jejak Nusantara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page