Ketua DPRD Kabupaten Beri Tanggapan Soal Demo Ratusan Petani Di Depan Kantor Dewan

Bagikan:

Pati, JejakNusantara.net | Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati digeruduk ratusan petani terkait pendirian pabrik semen di pegunungan Kendeng, Anggota DPRD Kabupaten Pati pun memberikan tanggapan. 

Dalam aksi itu, para petani menggelar sejumlah pentas teatrikal dan brokohan atau selametan. Sejumlah anggota DPRD Pati tampak menemui para petani dari berbagai wilayah itu.

Mereka juga ikut brokohan bareng petani dan juga mencicipi makanan petani usai brokohan. Ketua DPRD Kabupaten Pati Sementara Ali Badrudin pun mengaku pihaknya mengapresiasi aksi para petani dari berbagai kelompok ini. Baik dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Serikat Petani Pati, Tani Merdeka Pati hingga Petani Pundenrejo. 

”Kami yang ada di DPRD Pati mengucapkan terimakasih kepada seluruh yang hadir tadi dari para petani. Pada prinsipnya itu memperingati hari tani Nasional. Kemudian melakukan Brokohan, istilahnya syukuran atau bancaan,” ungkap Ali. 

Dalam kesempatan itu, para petani menyampaikan sejumlah tuntutan. Salah satunya meminta DPRD Kabupaten Pati untuk merevisi Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) nomor 2 tahun 2021.

”Pesan-pesan yang disampaikan menjadi PR kami kedepan. Kami akan selalu koordinasikan dengan teman-teman DPRD yang lainnya,” kata Ali. 

Meskipun demikian, Ali mengaku kebijakan revisi Perda RTRW tersebut bukan hanya dari DPRD Kabupaten Pati. Tetapi juga perlu kerja sama dengan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati). 

”Tentunya bersama eksekutif. Misal saja ada perubahan RTRW. Sumbernya tidak hanya di DPRD, ada kehendak dari eksekutif. Kalau ada publik hearing perubahan RTRW akan kami sampaikan ke JMPPK,” tandas dia. 

Diketahui, ratusan petani tersebut menggelar demontrasi dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada tanggal 24 September. Para petani pun menegaskan aksi ini tidak ditunggangi kepentingan politik salah satu pasangan calon (paslon).

 ”Aksi ini adalah untuk memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2024. Kenapa dimajukan karena kita tidak terlibat dengan politik apapun. Karena 25 September sudah masa kampanye. Kita murni bukan untuk politik,” pungkas koordinator aksi, Bambang.

 By: Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page