Para Petani Gruduk Kantor Dewan Untuk Menyampaikan Aspirasinya

Bagikan:

Pati, JejakNusantara.net – Ratusan petani Pati menggelar demontrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Mereka menilai pabrik semen masih menjadi ancaman Pegunungan Kendeng, Kabupaten Pati. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Aksi, Bambang Sutikyo.

Ia mengatakan PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) sudah mulai berposes mengajukan pendirian pabrik Semen di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.

 ”Di Pegunungan Kendeng di Kecamatan Tambakromo ada pengajuan izin baru PT SMS,” ujar dia kepada Media di sela aksi di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati.

Anak perusahaan PT Indocement Tunggal Perkasa (ITP) ini sebelumnya ingin mendirikan pabrik semen di sekitar wilayah Kecamatan Kayen pada 2014 lalu. Namun, izin yang telah disetujui Bupati Pati pada saat itu telah kadaluwarsa.

 ”Sebelumnya PT SMS ini berproses dari 2010. Izin sudah dikeluar Bupati Pati pada tahun 2014 dan sampai tahun 2017 belum ada pergerakan apapun. Sehingga izin sudah kadaluwarsa,” ungkap dia. 

Berjalannya waktu para petani yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK),  Serikat Petani Pati hingga Tani Merdeka Pati ini menemukan adanya upaya kembali untuk mendirikan pabrik semen di Kecamatan Tambakromo.

 ”Ada pergeseran tempat. Kami menemukan data sekitar 54 hektare di Desa Sinomwidodo ada PPKH Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk PT SMS. Khawatirnya untuk dibuat pabrik di sana,” kata dia.

 ”180 hektare lahan pertanian dan perkampungan di Tambakromo terancam tercemar Pabrik Semen. Akan menggusur wilayah pertanian,” ucap dia. 

Pihaknya pun menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati maupun DPRD Kabupaten Pati untuk transparan bila PT SMS mengajukan Amdal. Ia tidak mau sektor pertanian menjadi korban berdirinya pabrik semen. Ia menegaskan aksi ini murni gerakan para petani dan tidak ada kepentingan politik yang menunggangi. 

”Aksi ini adalah untuk memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2024. Kenapa dimajukan karena kita tidak terlibat dengan politik apapun. Karena 25 September sudah masa kampanye. Kita murni bukan untuk politik,” pungkas dia. 

By: (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page