Pati, JejakNusantara.net | Sekumpulan warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Pertanian Kabupaten Pati mengadakan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Pati.Dalam aksi tersebut, para petani membawa sekitar seratus truk dump yang memenuhi Alun-alun Pati.
“Berdasarkan pantauan di lokasi, aksi ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Massa yang jumlahnya mencapai seribu orang memberikan suasana ramai di kawasan tersebut dengan membawa sound system yang terpasang di atas salah satu truk.
Keberadaan truk-truk tersebut juga menyebabkan akses ke Alun-alun ditutup sementara, sementara pihak polisi berjaga di area demonstrasi.Koordinator aksi, Sutirto, menjelaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk memperjuangkan penataan lahan pertanian yang di Kabupaten Pati, yang selama ini dianggap sebagai galian C.
Menurut Sutirto, proses pengurusan izin penataan pertanian sering bertabrakan dengan regulasi yang ada dalam One Single Submission (OSS), atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.
“Kami berupaya agar lahan kami tertata kembali. Kami mengalami permasalahan di mana lahan tinggi tetapi irigasi rendah, membuat air tidak sampai ke petani dengan baik.Oleh karena itu, diperlukan proses pengeprasan yang menggunakan alat berat agar lebih efektif,” ujar Sutirto.
Dia juga menambahkan bahwa selama proses ini, mereka sering menghadapi masalah dengan armada yang digunakan. Mudahnya armada ditangkap karena izin yang tidak sesuai dengan regulasi saat ada pengiriman bahan baku lahan pertanian.
Sutirto menekankan pentingnya memberikan kemudahan bagi petani dalam mengurus izin penataan lahan, mengingat banyak warga di Pati yang bekerja sebagai petani.“Kami tidak menggunakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk pengaturan lahan pertanian. Proses izin ini memerlukan waktu antara 7 hari, namun dengan IUP sangat sulit untuk kami jalankan, kami memerlukan kearifan lokal dan toleransi agar proses pemerataan lahan bisa dimulai,” jelasnya.
Sutirto optimis bahwa penataan lahan yang baik akan meningkatkan produktivitas pertanian, menjadikan lahan yang sebelumnya tidak menghasilkan menjadi lebih siap untuk ditanam kembali dan meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk sopir truk dump yang terlibat dalam pengangkutan bahan pangan.
Setelah aksinya, perwakilan massa lanjut melakukan audiensi dengan anggota DPRD di kantor. Proses audiensi hingga saat ini tetap berlangsung dan dipimpin oleh Ketua DPRD Ali Badrudin.
By: Red