Pasca Lebaran, Operasional Kapal Dharma Lancar Tanpa Kendala – Evaluasi dan Harapan untuk Pelabuhan Kumai

Bagikan:

Kumai (JejakNusantara.com) Usai arus mudik dan balik Lebaran, operasional kapal Dharma dinyatakan berjalan lancar tanpa adanya gangguan berarti, baik dari sisi teknis maupun pelayanan penumpang.

Agus supriyanto selaku Manajer Cabang PT. Dharma Lautan Utama cabang kumai, menyampaikan kepada awak media jejak nusantara bahwa seluruh fasilitas kapal telah dipersiapkan secara maksimal sebelum musim mudik, sehingga tidak terjadi pembatalan jadwal pelayaran akibat kerusakan kapal.selasa(13/5/2025).

“Alhamdulillah, tidak ada satu pun jadwal kapal yang dibatalkan karena kerusakan. Ini membuktikan kesiapan kami dalam mengantisipasi lonjakan penumpang saat Lebaran,” ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa keluhan dari penumpang pun sangat minim. “Kami menyediakan survei keluhan dan hasilnya tidak ditemukan masalah fatal.

Hanya masukan ringan seperti antrean makanan yang panjang dan kenyamanan tempat tidur bagi penumpang tanpa seat, namun semua langsung kami tindak lanjuti. Kami berikan fasilitas tambahan berupa tilam dan bantal gratis,” jelasnya.

Dari sisi operasional, evaluasi internal menunjukkan adanya penurunan jumlah trip kapal pasca Lebaran. Namun ke depannya, manajemen berencana menambah kapal dengan kapasitas lebih besar untuk mengakomodasi penumpang yang kesulitan mendapatkan tiket saat musim puncak.

Agus juga menyoroti pentingnya penguatan pengamanan di kawasan pelabuhan, khususnya Pelabuhan Panglima Utar, Kumai. Ia menekankan perlunya sterilisasi area pelabuhan agar tidak terjadi penyalahgunaan tiket oleh pihak yang tidak berwenang.

“Banyak orang tanpa tiket merangsek masuk ke area pelabuhan. Ini perlu dibenahi di tiga pos pintu masuk—utara, selatan, dan tengah—guna mencegah potensi kerusuhan dan penyebaran tiket palsu,” tegasnya.

Terkait hal ini, Agus menyarankan agar KSOP Kumai melakukan persiapan lebih dini saat menghadapi lonjakan penumpang dan tidak hanya mengandalkan data, namun turut turun langsung ke lapangan.

Pelindo, menurutnya, perlu menambah jumlah personel keamanan karena saat ini pengawasan kurang optimal sementara operasional kapal berlangsung selama 24 jam. Sementara dari sisi terminal penumpang, Agus mengapresiasi perkembangan yang ada, khususnya pada proses check-in yang berjalan baik.

Namun demikian, persoalan lahan parkir dan lalu lintas kendaraan di pelabuhan masih menjadi kendala besar, mengingat kapal RORO membawa penumpang beserta kendaraannya. “Kami sudah koordinasi dengan pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan agar ke depannya ada jalan alternatif khusus menuju pelabuhan RORO, tidak bercampur dengan lalu lintas umum,” tuturnya.

Agus menutup dengan menyampaikan harapannya agar potensi maritim di Kumai dan Kabupaten Kotawaringin Barat bisa dimaksimalkan. “Kapal RORO adalah sarana transportasi vital bagi akses masuk ke Kalimantan. Harapan penumpang itu sederhana: kapal bersih, cepat, dan terjangkau,” pungkasnya.(Mr.TS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page