PATI – Presisinusantara.com | Ratusan Pertani yang tergabung dalam kelompok tani pati melakukan demonstrasi di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten pati untuk menagih janji dari Presiden Jokowi terkait bantuan PUSO, senin 10 juni 2024.
Nurhan, selaku koordinator aksi dalam orasinya mengatakan jika Presiden Jokowi melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelemnya menjanjiakan bantuan sebesar Rp. 45,5 miliar bagi para petani yang mengalami gagal panen akibat banjir alias PUSO pada awal tahun 2023.
Namun hingga satu tahun lebih berlalu bantuan pun belum di salurkan. Kini petani curiga, dana tersebut mungkin di korupsi oleh oknum pegawai BPBD pati.
Karena menurut Nurhadi, dana tersebut sudah di Sah kan oleh kementri keuangan.
“Mohon bantuan bisa segera di cairkan, jangan hanya di janjikan saja. Kita sudah membayar pajak, tetapi program yang di janji ke kita tidak kunjung cair dana sebanyak Rp. 45,5 miliar. Mereka menjajikan kita sejak 13 desember 2023 bahwa dana stimulasi sudah di laporkan ke Presiden, tegasnya.
Nurhadi, menyampaikan sebelumnya pihaknya sudah di janji oleh BPBD pati akan memberikan dana bantuan stimulasi tersebut secara bertahap. Akan tetapi hingga kini kelompok tani belum mendapatkan bantuan tersebut, hingga terpakasa para petani melakukan aksi demonstrasi.
Para petani juga mendesak agar bantuan tersebut di berikan secara menyeluruh tidak bertahan seperti yang di janjikan BPBD Pati.
“Infonya akan diberikan bertahap, kenapa tidak bisa berasamaan. Kan laporan dana itu sudah di keluarkan kementrian keuangan, Ini menjadi tanda tanya besar bagi kami.” imbuhnya.
Jika bantuan ini tak kunjung di cairkan para petani akan melakukan aksi yang lebih besar.
“Kita akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Kami petani sudah dua tahun ini kebanjiran, jadi mohon jangan permainkan kami para petani,” tutup Nurhadi.
Sayangnya dari pihak BPBD pati sendiri enggan menemui demonstran yang menanyakan progres keuangan tersebut.” ( Red)