
Pangkalanbun, JejakNusantara.net | petani cabai di rt 12 desa kumpai batu atas mengeluh dengan mahal nya pupuk non subsidi.senin(24/2/2025)
Awak media mendatangi salah satu petani cabe di Desa kumpai batu atas, Kecamatan arut selatan, Kabupaten Kotawaringin barat. Sebab, beberapa tanaman cabe rusak sebelum waktunya. Sementara, mereka baru panen beberapa kali.
Akar pohon membusuk sehingga berpengaruh ke batang, dan buahnya.sehingga kualitasnya jauh berbeda dari sebelumnya.
Hasil yang didapat juga tak sebagus dan sebanyak panen sebelumnya. Menurut pengakuan petani danang, kerugiannya mencapai Rp2 juta sampai Rp3 juta.
Bahkan sampai Rp5 juta untuk penanaman tomat. Tapi alhamdulillah untuk cabe masih bisa menghasilkan. Artinya, hasil dari panen yang didapat tidak sebanding dengan biaya operasional setiap harinya. Seperti biaya pupuk dan biaya operasional lainnya.
karena semua pupuk membeli dengan cara non subsidi. Untuk mengakali kerugian pak danang tidak hanya menanam cabe tapi juga palawija lain nya. Seperti kacang panjang, buncis,terong dan tomat.
Jenis pupuk yang sering di beli non subsidi antara lain ZA, NPK, DAN KNO. dengan kisaran harga untuk pupuk za 280 ribu, kno 68 dan npk 450 dengan harga pupuk yang begitu mahal bisa mengakibatkan kerugian bagi petani.
Kalau pupuk tidak putus bisa sepuluh kali panen tapi ya pengeluaran mahal juga untuk sekali semprot membutuhkan uang 600 ribu.
Harapan nya untuk kami petani di desa kumpai batu atas ada perhatian nya dari dinas pertanian untuk membantu masalah kami. Supaya kami mendapatkan pupuk dengan mudah dan murah. Ucap danang petani cabe
Sekian dari liputan dan temuan kami dari lokasi pertanian di desa kumpai batu atas dan semoga para petani dapat bantuan yang selayak nya dari dinas terkait. (Teguh)